Penertiban?? akankah berhasil?

Bencana banjir yang melanda Jakarta telah melumpuhkan banyak sektor. Kerugian dari yang diderita pun jumlahnya tidaklah kecil.
Dampak yang dirasa tidak sebatas skala pemerintah provinsi DKI Jakarta saja, melainkan juga skala nasional. Mengingat, Jakarta sebagai Ibu Kota pusat pemerintahan dan perekonomian.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, pentingnya koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI bersama DPR untuk menyelesaikan dan menanggulangi banjir Jakarta.
Hal ini disampaikan SBY seusai menggelar rapat terbatas perihal rencana sudetan sungai Ciliwung ke kanal banjir timur, Minggu (20/1).
Di samping karena Jakarta sebagai pusat pemerintahan. SBY menjelaskan, skala bencana banjir kali ini tidak bisa diatasi oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta semata.
Oleh karena itu, SBY mengaku perlu mengambil keputusan dan kebijakan untuk bersinergi yang harus dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta dan mana yang di luar kemampuan Jakarta yang harus dikerjakan dan anggarannya dialokasikan dari pemerintah pusat.
"Sekarang pun belum aman benar, karena perkiraan BMKG mengatakan, curah hujan seperti ini masih berlangsung bulan Maret mendatang. Artinya, di samping kita harus berjaga-jaga jajaran BNPB, TNI/Polri, dan seluruh kekuatan akan terus bekerja agar rakyat lebih siap," jelasnya.
SBY pun sudah menyiapkan jurus jitu untuk mengatasi bencana banjir Jakarta. Pertama dengan segera menjalankan proyek sodetan kali Ciliwung ke kanal banjir Timur.
Bercermin dari bencana banjir yang terjadi sekarang ini. Ternyata luapan air sungai Ciliwung hanya memenuhi kanal banjir Barat. Sementara kanal banjir Timur relatif tidak terisi.
"Manakala beban ini dibagi dua, jadi ada air yang dialirkan dari Kanal Banjir Timur ke Barat, maka dampaknya tidak akan seperti ini. Telah dilakukan studi termasuk studi kelayakan dan dihitung anggarannya," jelasnya.
SBY langsung menegaskan proyek sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur menjadi prioritas utama untuk mengatasi banjir Jakarta. Rencananya, proyek ini langsung dikerjakan pada tahun 2013 ini.
"Kami mulai kesempatan tahun ini akan selesai mudah-mudahan pada medio tahun 2014. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp500 miliar," katanya.
Presiden langsung berkoordinasi dengan pimpinan Komisi V DPR, dengan Menkeu Agus Martowardojo, Menteri PU Djoko Kirmanto, untuk memastikan anggaran bisa tersedia, kemudian segera dimulai pekerjaannya.
Kedua, prioritas dalam waktu dua tahun ini adalah menata, menertibkan aliran sungai Ciliwung. SBY menuturkan pekerjaan ini memerlukan kerja sama semua pihak, karena menyangkut isu sosial, lingkungan.
"Bayangkan kalau banjir seperti ini lebih besar lagi dan datangnya pada pukul 02.00 WIB atau tiga dini hari betapa rawan dna berbahayanya saudara-saudara kita yang tinggal di pinggir sungai Ciliwung," paparnya.
Pemda DKI Jakarta sesuai tugas dan kewenangannya akan melakukan pendekatan kepada masyarakat dan menyediakan lahannya, yang penting masyarakat tidak dirugikan. Intinya, masyarakat harus memiliki tempat yang lebih baik dan lebih aman.
Untuk proyek ini pemerintah menganggarkan sekitar Rp1,2 triliun.  Anggaran ini akan dikucurkan dalam waktu dua tahun, selama tahun 2013 dan 2014 mendatang.
"Itu dua proyek utama yang akan kami lakukan terusan dari Ciliwung merupakan tanggung jawab utama Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI," tegasnya.

Sumber : Nasional Kontan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar